top of page

Empat Puluh Penyair dan Penulis dari 15 Negara Arab Berkumpul untuk Forum Puisi Farasan Keempat

Abida Ahmad
Forum Puisi Tahunan keempat Farasan dimulai di Kepulauan Farasan, dengan lebih dari 40 penyair, penulis, dan intelektual dari 15 negara Arab berpartisipasi, menyoroti pentingnya acara ini yang semakin berkembang dalam bidang budaya dan pariwisata.

Farasan, 12 Januari 2025 – Kepulauan Farasan sekali lagi menjadi pusat pertukaran budaya dan perayaan sastra saat Forum Puisi Farasan tahunan keempat dimulai kemarin. Diselenggarakan oleh Asosiasi Sastra yang terhormat bekerja sama dengan Komisi Sastra, Penerbitan, dan Terjemahan, acara ini dengan cepat menjadi salah satu acara penting dalam kalender budaya Kerajaan. Peresmian forum tersebut dipimpin oleh Gubernur Kepulauan Farasan, Abdullah bin Mohammed Al-Dhafiri, yang menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan acara tersebut yang terus berlanjut dan semakin menonjol.



Dalam pidato pembukaannya, Abdullah Muftah, CEO Asosiasi Sastra, menekankan peran forum yang berkembang sebagai acara budaya penting yang tidak hanya menampilkan kekayaan puisi Arab tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata Kepulauan Farasan. Ia menyoroti kemampuan forum untuk menarik perhatian pada aset budaya dan sejarah unik pulau-pulau tersebut, yang menyediakan latar belakang yang tiada bandingnya untuk acara semacam itu.



Pulau Farasan, dengan warisan budaya yang kaya dan keindahan alam yang menakjubkan, menjadi lokasi yang ideal untuk forum tersebut. Tahun ini, acara tersebut telah menarik lebih dari 40 penyair, penulis, dan intelektual dari 15 negara Arab, menjadikannya perayaan internasional sejati dari tradisi sastra Arab. Partisipasi yang beragam menekankan semakin pentingnya forum ini sebagai platform untuk pertukaran budaya di antara elit sastra dunia Arab.



Selama tiga hari, Forum Puisi Farasan menawarkan berbagai kegiatan yang dirancang untuk melibatkan baik komunitas lokal maupun pengunjung dari seluruh dunia. Ini termasuk pembacaan puisi, diskusi sastra, dan pameran yang menyoroti tradisi budaya kaya daerah tersebut. Hari pembukaan forum menampilkan 14 penyair, masing-masing mempresentasikan karya mereka dalam tiga sesi yang menarik, yang memikat penonton antusias pecinta sastra dan intelektual.



Selain sesi puisi, forum ini juga merayakan seni visual dan kerajinan daerah tersebut. Pameran yang menampilkan seni rupa dan kerajinan tradisional asli Kepulauan Farasan menawarkan sekilas tentang kreativitas para pengrajin lokal dan warisan budaya kepulauan tersebut. Acara ini semakin diperkaya dengan penampilan dari Troupe Seni Rakyat, yang penampilannya menyoroti warisan budaya pulau-pulau yang kaya dan beragam, menggabungkan musik, tarian, dan cerita tradisional.



Seiring dengan berjalannya forum, forum ini terus menekankan pentingnya Kepulauan Farasan tidak hanya sebagai pusat budaya tetapi juga sebagai tujuan yang berkembang untuk pariwisata dan keterlibatan intelektual. Forum Puisi Farasan kini telah mapan sebagai simbol komitmen Kerajaan untuk mempromosikan dialog budaya dan melestarikan tradisi sastra yang kaya di dunia Arab. Dengan menawarkan platform bagi penyair yang sudah mapan maupun yang baru muncul, forum ini memainkan peran penting dalam memajukan lanskap sastra di kawasan Arab sambil mendorong penghargaan yang lebih besar terhadap keragaman budaya yang ada di seluruh Kerajaan.



Acara tahun ini adalah bukti meningkatnya status budaya Kepulauan Farasan, di mana seni puisi, warisan lokal, dan pertukaran intelektual bersatu untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang terlibat.



Apakah Anda ingin Email KSA.com?

- Dapatkan Email KSA.com Anda sendiri seperti [email protected]

- Termasuk ruang web 50 GB

- privasi lengkap

- buletin gratis

bottom of page