Dammam, Arab Saudi, 8 Januari 2025—Wilayah Al-Ahsa, yang terkenal dengan warisan budaya yang kaya dan industri yang beragam, telah menjadi simbol global kerajinan tradisional, khususnya dalam penenunan dan penjahitan Hasawi Bisht. Sebuah pakaian yang terkemuka dengan makna sejarah dan sosial yang mendalam, Hasawi Bisht tidak hanya mendapatkan popularitas di dalam negeri tetapi juga telah menjadi simbol Kerajaan Arab Saudi dan dunia Arab yang lebih luas di platform internasional. Dikenal karena kerajinan tangan yang luar biasa, kualitas, dan bordir yang indah, pakaian tradisional ini terus melambangkan keanggunan dan prestise di negara-negara Arab dan sekitarnya.
Dahulu dikenakan terutama pada acara lokal dan Teluk, khawwas bisht kini telah mendapatkan ketenaran internasional, sering muncul di pertemuan Arab dan internasional, dan dicintai oleh para pejabat, elit, pejabat, dan pemimpin bisnis. Apa yang membuat pakaian ini sangat dihormati bukan hanya desainnya yang abadi tetapi juga warisan budaya yang kaya yang diwakilinya. Hasavibishti dianggap sebagai simbol kekayaan, status, dan tradisi, menjadikannya pakaian yang sangat dicari untuk acara-acara mewah dan formal.
Pesona unik dari hasawi bisht juga tercermin dalam berbagai preferensi pemakainya. Orang-orang memilih bisht mereka berdasarkan berbagai faktor, seperti warna, jenis kain, dan musim. Pada bulan-bulan dingin, kain berwarna gelap sangat populer, sementara pada cuaca hangat, orang-orang lebih memilih bahan yang lebih ringan. Pakaian-pakaian ini biasanya dihiasi dengan benang sutra yang rumit dan bordir zari emas dan perak, menampilkan warna-warna cerah, termasuk berbagai nuansa kuning, merah, dan putih. Warna-warna populer Pashmina termasuk beige, putih, cokelat, dan hitam, yang mempertahankan pesona abadi dan permintaan sepanjang tahun.
Meskipun ada versi bisht yang dibuat dengan mesin, versi tradisional yang dibuat tangan masih memiliki permintaan pasar yang kuat, terkenal karena kualitasnya yang tak tertandingi dan perhatian terhadap detail. Beberapa keluarga di daerah tersebut terkenal karena keahlian mereka dalam membuat pakaian ini, memastikan bahwa setiap bisht dirancang dan disulam dengan teliti. Keterampilan dalam pembuatan bisht buatan tangan ini memerlukan keterampilan dan kesabaran yang luar biasa, dengan penekanan khusus pada bordir rumit dari desain, bentuk, dan kain dekoratif.
Harga Hasawi bisht bervariasi secara signifikan karena beberapa faktor, termasuk kerajinan tangan, kualitas kain, dan jenis zari yang digunakan. Bisht kelas atas biasanya terbuat dari kain berkualitas tinggi, seperti yang berasal dari Jepang atau Kashmir, dan benang emas Jerman menambah kompleksitas bordirannya. Kain biasanya ditenun di Arab Saudi, Suriah, dan Yordania, dengan pilihan yang lebih terjangkau baru-baru ini diimpor dari China dan India. Kualitas bahan secara langsung mempengaruhi harga, dengan bisht yang lebih mewah menjadi lebih mahal.
Proses pembuatan hasawi bisht sangat memakan tenaga, terutama dalam dekorasi pakaian tersebut. Bagian lebar yang dihias dengan benang emas (karmuk) memerlukan waktu 14 hari untuk dijahit tangan, sementara mesin modern dapat menyelesaikan tugas ini hanya dalam dua jam. Perbedaan waktu dan usaha ini meningkatkan nilai budaya dan prestise bisht buatan tangan, yang tetap menjadi simbol seni halus dan kerajinan tradisional.
Dengan meningkatnya permintaan untuk hasawi bisht, pakaian ikonik ini tidak hanya tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Arab Saudi tetapi juga memainkan peran signifikan dalam melestarikan kerajinan tradisional sambil beradaptasi dengan selera dan pasar modern. Baik dikenakan oleh elit pada acara formal maupun oleh para penggemar budaya pada acara khusus, Hasawi Bisht tetap menjadi simbol kuat warisan Saudi, menggabungkan keanggunan abadi dengan sejarah seni dan kerajinan yang kaya.