Jeddah, Arab Saudi, 15 Januari 2025 – Dalam sebuah perkembangan yang revolusioner, para ilmuwan dari Universitas King Abdullah untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KAUST) telah mengungkapkan teknologi baru yang memungkinkan ekstraksi langsung litium dari air asin di ladang minyak dan air laut, di mana konsentrasi litium biasanya sangat rendah. Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Science, menandai kemajuan signifikan dalam bidang ekstraksi sumber daya dan memiliki potensi untuk merevolusi ketersediaan litium global.
Litium, komponen penting dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik, smartphone, dan sistem penyimpanan energi terbarukan, telah mengalami lonjakan permintaan seiring dunia bergerak menuju solusi energi berkelanjutan. Namun, metode tradisional ekstraksi lithium telah menghadapi tantangan signifikan ketika berurusan dengan sumber brine yang mengandung konsentrasi lithium rendah. Teknologi baru ini, yang dikembangkan oleh tim KAUST, menawarkan solusi untuk masalah ini dengan memungkinkan ekstraksi litium dari air garam pada konsentrasi serendah 20 bagian per juta. Inovasi ini diuji pada skala 100.000 kali lebih besar daripada eksperimen laboratorium biasa, terbukti bersaing dalam hal biaya dengan metode yang ada.
Salah satu fitur unggulan dari teknologi baru ini adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa memperkenalkan polutan atau bahan tambahan, menjadikan proses ekstraksi ramah lingkungan dan secara ekonomi layak. Ini sangat penting untuk mengekstraksi litium dari sumber air asin di ladang minyak, yang merupakan produk sampingan alami dari ekstraksi minyak. Bagi Arab Saudi, yang memiliki cadangan minyak yang besar dan sangat terlibat dalam sektor energi, perkembangan baru ini dapat memiliki implikasi yang transformatif. Kemampuan untuk mengekstrak litium langsung dari air garam berpotensi mengubah Kerajaan dari importir utama litium menjadi produsen global kunci, memposisikan Arab Saudi sebagai pemimpin di pasar litium global.
Profesor Zhiping Lai, ketua bersama Pusat Keunggulan Energi Terbarukan dan Teknologi Penyimpanan KAUST serta peneliti utama proyek tersebut, menjelaskan bahwa terobosan ini terletak pada perbaikan jembatan elektroda redoks. Teknologi ini memanfaatkan energi osmosis, yang dihasilkan dari perbedaan konsentrasi antara air garam yang sangat asin dan larutan ekstraksi. Dengan memanfaatkan energi ini, proses baru ini mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan yang biasanya diperlukan untuk ekstraksi litium, sehingga menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.
Dampak global potensial dari inovasi ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Air garam dan air laut diperkirakan mengandung cadangan litium lebih dari 10.000 kali lipat lebih besar daripada deposit terestrial saat ini, yang saat ini diperkirakan sekitar 22 juta ton. Teknologi baru ini dapat membuka cadangan besar ini, meningkatkan total sumber daya litium dunia dari 22 juta ton menjadi 230 miliar ton yang menakjubkan. Basis sumber daya yang diperluas ini dapat membantu memenuhi permintaan lithium yang terus meningkat dan memastikan rantai pasokan yang lebih berkelanjutan untuk sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Keberhasilan teknologi ini diharapkan dapat menciptakan nilai baru di berbagai industri, termasuk minyak, pertambangan, dan energi geotermal. Dalam banyak kasus, air yang dihasilkan dari ekstraksi minyak sering dianggap sebagai limbah, tetapi dengan teknologi baru ini, air tersebut dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga. Dengan memanfaatkan sumber daya yang kurang dimanfaatkan ini, Arab Saudi dan negara-negara lain dengan produksi minyak berskala besar dapat menemukan cara baru untuk mendiversifikasi ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan pada ekspor minyak semata.
Seiring dengan komunitas global yang terus mendorong solusi energi berkelanjutan, teknologi inovatif tim KAUST menawarkan jalan menjanjikan untuk meningkatkan ketersediaan bahan-bahan kritis yang dibutuhkan untuk transisi energi hijau. Dengan potensi untuk membuka cadangan litium baru yang luas, terobosan ini dapat memainkan peran penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.