Seorang penunggang kuda wanita Saudi bertujuan untuk sukses dalam balapan kompetitif.

MAKKAH, 4 April 2025: Di dunia olahraga berkuda, yang mengutamakan keberanian dan daya tahan, penunggang kuda Saudi Nawal Al-Anazi telah mengukir namanya sebagai bakat yang menjanjikan.

Dengan tekad yang kuat dan ambisi yang tak terbatas, ia telah mengubah hasrat masa kecilnya menjadi pengejaran profesional, menjadi penunggang kuda bersertifikat dengan Federasi Saudi dan pemilik kuda yang bangga, bercita-cita untuk mewakili negaranya di panggung global.

“Saya telah menunggang kuda sejak saya masih kecil, tetapi saya memutuskan untuk menekuninya secara serius sekitar lima tahun yang lalu,” jelas Al-Anazi. “Apa yang dimulai sebagai hobi menjadi gaya hidup setelah saya berkomitmen untuk berlatih intensif di bawah bimbingan ahli.”

Jalannya menuju profesionalisme penuh tantangan, tetapi hasrat Al-Anazi telah mendorongnya maju. Melalui pelatihan yang berdedikasi dan memperoleh kudanya sendiri, ia mencapai tonggak penting dengan berkompetisi di Piala Ketahanan Penjaga Dua Masjid Suci yang bergengsi di AlUla.

“Berkompetisi di kejuaraan itu memenuhi satu mimpi, tetapi saya memiliki tujuan yang lebih besar,” katanya. “Tujuan utama saya adalah berkompetisi di Piala Dunia 2025 di AlUla dan mewakili Arab Saudi di panggung dunia.”

Bagi Al-Anazi, berkuda lebih dari sekadar olahraga; ini tentang membangun hubungan yang erat dengan kuda. “Setiap kuda memiliki kepribadiannya sendiri,” ungkapnya. “Mereka bukan sekadar mesin balap, tetapi mitra sejati yang memahami penunggangnya dan meresponsnya dengan tepat. Ikatan tersebut harus dibangun atas dasar kepercayaan dan rasa hormat.”

Ia mencatat bahwa masyarakat Saudi telah menjadi lebih mendukung perempuan dalam olahraga yang secara tradisional didominasi laki-laki ini. “Saya telah menerima dorongan yang sangat besar dari keluarga, teman, dan Komisi Kerajaan untuk Kegubernuran AlUla,” katanya. “Berkuda adalah untuk siapa saja yang memiliki hasrat untuk menekuninya.”

Al-Anazi memberikan nasihat sederhana kepada para penunggang kuda yang bercita-cita tinggi: “Ikuti hasrat Anda, berlatihlah dengan keras, dan hadapi tantangan. Berkuda membangun kepercayaan diri dan memperkuat karakter.”

Baginya, berkuda adalah gaya hidup yang membutuhkan komitmen dan hasrat. Ia percaya bahwa berkuda bukan tentang dominasi, tetapi menciptakan kemitraan berdasarkan rasa saling percaya dan hormat.

Ia juga percaya bahwa berkuda membangun karakter, mengajarkan kesabaran, keberanian, berpikir cepat, dan tanggung jawab — kualitas yang tidak hanya berlaku di arena, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Ambisinya melampaui dirinya sendiri; ia berharap dapat menginspirasi wanita Saudi lainnya untuk menekuni bidang ini.

Ia merasa bahwa wanita Saudi modern diberdayakan untuk mengejar impian mereka di semua bidang, dengan berkuda yang kini menerima dukungan besar di seluruh Kerajaan.

“Perjalanan menuju tujuan apa pun dimulai dengan satu langkah maju. Ketika Anda benar-benar percaya pada visi Anda dan mengejarnya dengan dedikasi, tidak ada rintangan yang dapat menghentikan Anda,” katanya.

Saat Al-Anazi melanjutkan jalannya menuju kompetisi internasional, ia tetap berpegang teguh pada filosofinya: “Kuda adalah makhluk luar biasa yang layak mendapatkan rasa hormat tertinggi. Jika Anda memiliki mimpi, kejarlah tanpa henti. Dengan tekad, Anda dapat mengatasi tantangan apa pun dan mencapai puncak.