Riyadh, 24 Februari 2025 – Dr. Abdullah bin Abdulaziz Al Rabeeah, Penasihat Istana Kerajaan dan Pengawas Umum Pusat Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana Raja Salman (KSrelief), memberikan gambaran komprehensif tentang Forum Kemanusiaan Internasional Riyadh ke-4 (RIHF) selama sesi meja bundar media pada hari Minggu. Sesi tersebut, yang dihadiri oleh banyak perwakilan media, menyoroti rincian utama dari forum mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada 24-25 Februari 2025, di Riyadh. Forum tersebut, yang menandai satu dekade upaya kemanusiaan KSrelief, akan mempertemukan pemimpin global, donor, pekerja kemanusiaan, dan para ahli untuk membahas isu-isu paling mendesak yang dihadapi oleh populasi paling rentan di dunia.
Dr. Al Rabeeah menekankan pentingnya forum tahun ini, yang, bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan afiliasinya, bertujuan untuk mengatasi tantangan yang terus berkembang dalam sektor kemanusiaan. Salah satu tujuan utama forum ini adalah untuk mendorong kolaborasi dan dialog antara para ahli dan praktisi dari seluruh dunia, membahas topik-topik seperti peran diplomasi kemanusiaan di zona konflik, meningkatkan akses ke bantuan kemanusiaan dan rantai pasokan yang efisien, serta menangani krisis pengungsian yang semakin meningkat akibat frekuensi konflik dan bencana alam yang semakin sering terjadi.
Selain diskusi, Dr. Al Rabeeah mengungkapkan bahwa KSrelief akan menggunakan forum tersebut sebagai platform untuk menandatangani beberapa perjanjian strategis dengan organisasi internasional dan PBB, yang semakin memperkuat komitmen Arab Saudi untuk mendukung inisiatif kemanusiaan global. Perjanjian-perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Kerajaan dalam mengatasi tantangan kemanusiaan di seluruh dunia.
Salah satu sorotan utama forum ini adalah hackathon Kecerdasan Buatan dalam Bantuan Kemanusiaan, sebuah inisiatif inovatif yang diselenggarakan oleh KSrelief bekerja sama dengan Universitas Alfaisal. Hackathon ini akan mempertemukan para ahli teknologi terkemuka dan spesialis kemanusiaan untuk memanfaatkan solusi kecerdasan buatan (AI) guna mengatasi tantangan kemanusiaan yang kritis, terutama di sektor kesehatan. Dr. Al Rabeeah berbagi bahwa hackathon ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi mutakhir guna menyediakan solusi berkelanjutan, sejalan dengan Saudi Vision 2030, yang menekankan integrasi inovasi dan teknologi dalam menyelesaikan masalah global. Acara ini akan berfokus pada tiga area inti: AI, kesehatan, dan inovasi, mengumpulkan berbagai ahli untuk menciptakan solusi berdampak bagi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
Forum ini juga akan berfungsi sebagai tempat utama untuk mendorong kemitraan internasional, bertukar pengetahuan, dan mengeksplorasi solusi yang dapat diambil untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan. Melalui inisiatif-inisiatif ini, KSrelief bertujuan untuk melanjutkan pekerjaan kritisnya dalam memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak krisis, meningkatkan efisiensi upaya kemanusiaan di seluruh dunia, dan berkontribusi pada kepemimpinan Kerajaan dalam upaya kemanusiaan global.
Saat Forum Kemanusiaan Internasional Riyadh ke-4 berlangsung, forum ini menjanjikan menjadi tonggak penting dalam lanskap kemanusiaan global, di mana komitmen Arab Saudi terhadap pekerjaan kemanusiaan, inovasi, dan kerja sama internasional akan semakin diperkuat. Partisipasi tokoh-tokoh terkemuka dan para ahli akan memastikan bahwa forum ini tidak hanya menghasilkan diskusi yang bermakna tetapi juga mendorong tindakan konkret dalam menangani kebutuhan yang berkembang dari komunitas di seluruh dunia.
