Al-Baha, 7 Januari 2025 – Wilayah Tihama di kawasan Al-Baha telah diakui sebagai salah satu pusat pertanian terpenting di Arab Saudi, berkat karakteristik lingkungan uniknya yang menawarkan fondasi ideal untuk pertanian berkelanjutan dan berkontribusi pada kemakmuran ekonomi kawasan tersebut. Hasil pertanian yang beragam di daerah ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga menegaskan upaya berkelanjutan Kerajaan untuk mencapai keberlanjutan pertanian jangka panjang.
Fahd Al-Zahrani, Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian di Al-Baha, menyoroti keunggulan pertanian yang luar biasa di wilayah tersebut, terutama berbagai jenis tanaman yang ditanam di Tihama. Mencakup lebih dari 900 hektar, Tihama adalah rumah bagi berbagai produk pertanian, mulai dari mangga dan kopi shadwi hingga pisang, buah sitrus, dan berbagai jenis biji-bijian seperti sorgum, jagung, millet, dan wijen. Wilayah ini juga membudidayakan tanaman aromatik, semakin menekankan keragaman pertaniannya dan kesesuaian tanah suburnya untuk berbagai jenis tanaman. Al-Zahrani menekankan bahwa keragaman basis tanaman ini mencerminkan kekuatan daerah dalam produksi pangan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.
Upaya-upaya ini tidak hanya memperkuat pertanian lokal tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas yaitu keberlanjutan lingkungan. Al-Zahrani menunjukkan bahwa inisiatif lokal yang bertujuan untuk meningkatkan produksi adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempromosikan pengelolaan lingkungan sambil menyediakan peluang ekonomi bagi penduduk wilayah Al-Baha. Inisiatif-inisiatif ini memainkan peran kunci dalam mendukung ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan mata pencaharian petani serta penduduk lainnya.
Salah satu petani lokal, Abdullah Al-Ghamdi, berbagi wawasan tentang evolusi pertanian di Tihama. Selama bertahun-tahun, operasi pertanian ini telah berkembang dari ladang sederhana menjadi destinasi wisata yang khas. Pengunjung ke daerah tersebut diundang untuk berpartisipasi dalam tur pertanian berpemandu, di mana mereka dapat mengeksplorasi metode pertanian tradisional dan mendapatkan pengalaman langsung dengan kegiatan seperti panen tanaman. Al-Ghamdi mencatat bahwa kegiatan agrowisata ini tidak hanya menyoroti pentingnya praktik pertanian berkelanjutan tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap upaya pertanian lokal. Dengan mengintegrasikan pariwisata dengan pertanian, Tihama tidak hanya melestarikan warisan pertanian yang kaya tetapi juga mendorong keterlibatan ekonomi yang lebih besar dalam komunitas.
Integrasi yang sukses antara pertanian dengan pariwisata dan upaya keberlanjutan di Tihama merupakan model untuk masa depan sektor pertanian Arab Saudi. Dengan memanfaatkan keunggulan alamnya dan mempromosikan pendekatan yang beragam dalam pengembangan pertanian dan ekonomi, Tihama memberikan contoh yang kuat tentang bagaimana komunitas lokal dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan sambil melestarikan lingkungan dan meningkatkan peluang ekonomi.
