Riyadh, 17 Desember 2024 — Semenanjung Arab telah lama menjadi rumah bagi salah satu tradisi peternakan hewan yang paling bertahan lama dan menarik di dunia — domestikasi unta. Dihormati karena kekuatan, ketahanan, dan kemampuan luar biasa mereka untuk bertahan hidup di beberapa lingkungan gurun yang paling keras, unta telah menjadi sangat penting bagi gaya hidup nomaden Bedouin selama berabad-abad. Dikenal karena ketahanan dan fleksibilitasnya, unta telah menjadi simbol kelangsungan hidup di padang pasir yang kering di Timur Tengah, berfungsi tidak hanya sebagai transportasi tetapi juga sebagai sumber susu, daging, dan wol.
Selama berabad-abad, berbagai ras unta telah dibudidayakan dengan hati-hati, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda yang telah berkontribusi pada hubungan budaya yang mendalam di wilayah tersebut dengan hewan-hewan ini. Di antara semua itu, ras Majaheem menonjol karena ukurannya yang besar dan bulu hitamnya yang kaya yang memberikannya kehadiran yang mengesankan. Unta-unta ini sangat dihargai karena produksi susunya, menjadikannya aset penting bagi komunitas lokal. Sering disebut sebagai "unta Najdi," mereka dianggap sebagai ciri khas warisan pastoral yang kaya dari Arab Saudi.
Sebaliknya, ras Maghateer, dengan penampilannya yang elegan dan bulu putih yang khas, lebih kecil ukurannya tetapi tetap terkenal karena produksi susunya yang sedang. Fisiknya yang anggun telah menjadikannya favorit di kalangan peternak unta yang mencari keindahan dan kegunaan. Unta Sha'laa, yang dibedakan oleh perpaduan mencolok antara warna merah dan pirang, dihargai karena kecepatan mereka, menjadikannya ideal untuk balapan atau acara kompetitif lainnya, meskipun produksi susu mereka sedang.
Ras umum lainnya, Safar, dapat dikenali dari campuran bulu putih dan merah serta bulunya yang lebat, dengan produksi susu yang sedang, menjadikannya ras serba guna yang solid untuk berbagai keperluan. Sementara itu, unta Al-Hamr, yang berukuran sedang dengan produksi susu yang kurang menonjol, dihargai karena ketahanannya, sementara ras Awarik, yang biasanya lebih kecil dan lebih ringan, dikenal karena kemampuannya beradaptasi dan produksi susu yang sedang.
Unta tidak hanya luar biasa karena keragaman fisiknya tetapi juga karena adaptasi luar biasa mereka yang membuat mereka sangat cocok untuk bertahan hidup di salah satu lingkungan paling tidak ramah di Bumi. Hewan-hewan luar biasa ini dilengkapi dengan fitur fisik unik yang memungkinkan mereka berkembang dalam panas ekstrem, kekurangan air, dan medan yang berat. Bibir sumbing mereka, misalnya, dirancang khusus untuk membantu mereka memakan tanaman berduri, sementara kemampuan mereka untuk menutup lubang hidung selama badai pasir melindungi mereka dari angin kencang dan debu gurun yang keras.
Sebagai hewan ruminansia, unta dapat menyimpan makanan dan air di perut mereka, memungkinkan mereka untuk menghemat sumber daya yang berharga. Kelenjar ludah khusus mereka membantu melembapkan vegetasi kering dan berduri, sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi dan dicerna. Salah satu fitur paling terkenal dari unta adalah punuknya, yang berfungsi sebagai cadangan penyimpanan lemak. Ini memungkinkan unta untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa makanan, menggunakan energi yang tersimpan untuk mendukung aktivitas mereka di lingkungan gurun yang paling menantang.
Secara fisiologis, unta dirancang untuk ketahanan ekstrem. Kulit tebal dan bulu reflektif mereka melindungi dari panas terik gurun dan dinginnya malam gurun yang menyengat, sambil juga melindungi mereka dari gigitan serangga dan terbakar sinar matahari. Mungkin yang paling mengesankan, unta memiliki kelenjar keringat yang minimal, yang berarti mereka dapat menghemat air lebih efektif daripada kebanyakan hewan. Mereka dapat bertahan terhadap fluktuasi suhu ekstrem, menahan panas yang intens di siang hari dan suhu yang turun drastis di malam hari.
Struktur kuku unta adalah adaptasi luar biasa lainnya yang memungkinkan mereka menjelajahi medan berpasir dengan mudah. Tidak seperti kuku hewan lainnya, kuku unta besar dan lembut, memungkinkan mereka bergerak melintasi gurun tanpa terbenam ke dalam pasir lembut. Kelopak mata pelindung mereka melindungi mata mereka dari angin kencang dan badai pasir yang sering melanda gurun, sementara toleransi haus yang luar biasa memungkinkan mereka bertahan dalam waktu lama tanpa air.
Faktanya, unta mampu meminum sejumlah besar air dalam waktu singkat ketika tersedia, menghidrasi kembali tubuh mereka tanpa efek samping. Kemampuan ini untuk menyerap air dengan cepat adalah sifat bertahan hidup yang kritis di daerah gurun di mana air langka dan tidak dapat diandalkan.
Singkatnya, unta bukan sekadar bagian dari budaya Arab — mereka adalah keajaiban hidup dari alam. Fitur dan kemampuan unik mereka menjadikan mereka salah satu hewan yang paling tangguh dan serbaguna di Bumi. Warisan abadi unta di Jazirah Arab terus menjadi bukti perannya yang tak ternilai dalam sejarah, budaya, dan ekonomi kawasan tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi, unta tetap menjadi bagian penting dari identitas Kerajaan, melambangkan kekuatan, ketahanan, dan semangat bertahan hidup di tengah kesulitan.